nusakini.com--Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf menegaskan kalau saat ini Jawa Timur masih kekurangan pengusaha muda. Keberadaannya masih dibawah tiga persen. Untuk itu dirinya berharap agar di tahun mendatang bisa ditingkatkan hingga sepuluh persen. 

"Oleh karena itu, saya sangat gembira dan mengapresiasi kegiatan ini untuk memunculkan pengusaha-pengusa baru di Jatim," kata Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka Jambore Pengusaha Muda Labirin 2018 yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Perguruan Tinggi Universitas Airlangga, di Aula Kahuripan Universitas Airlangga, Sabtu (10/2). 

Sangat diharapkan, dengan diadakannya acara tersebut akan tumbuh pengusaha muda yang bergerak di bidang industri karena hal tersebut mempunyai nilai tambah yang tinggi. Selain itu dengan bertumbuhnya pengusaha di bidang industri, kebutuhan masyarakat akan barang dapat tercukupi sehingga akan mengurangi barang-barang import.  

Selama ini, ujarnya, pertumbuhan industri di Jawa Timur masih dibawah pertumbuhan ekonomi. Padahal yang terbaik adalah pertumbuhan industri seharusnya di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. 

Pada kesempatan itu Gus Ipul menyampaikan pada peserta jambore bahwa saat ini merupakan era kolaborasi atau era kerjasama. “Siapa yang mau bekerjasama, dialah yang akan menjadi pemenang,” ungkapnya. 

Hal tersebut mengingatkan apa yang pernah dikatakan oleh Presiden Pertama RI Bung Karno. Bahwa Pancasila apabila diperas akan manjadi satu sila, yaitu gotong-royong. “Gotong royong bila diaplikasikan dalam bidang sosial berasaskan kekeluargaan, bila diaplikasi bidang politik berasaskan musyawarah dan bila diaplikasikan di bidang ekonomi berasaskan kooperasi,” jelasnya. 

Para calon pengusaha muda menurut Gus Ipul saat ini mempunyai fasilitas yang begitu banyak, baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dicontohkan, para pengusaha yang tergabung dalam HIPMI Jawa Timur memberikan banyak fasilitas, misalnya pembibitan atau pengkaderan, permodalan dan kerja sama. “Yang terpenting adalah diperlukan kreatifitas, inovasi, pemanfaatan fasilitas serta penguasaan pasar,” paparnya. 

Demikian pula dengan Universitas Airlangga, saat ini mempunyai berbagai macam fasilitas guna memfasilitasi para mahasiswa yang ingin berwirausaha, seperti adanya lembaga pusat pembinaan karir dan lembaga pengembangan bisnis dan inkubasi. 

Kesemuanya, menurut Gus Ipul bertujuan agar para mahasiswa apabila telah menyelesaikan pendidikannya tidak bingung untuk mencari pekerjaan, tetapi mereka mampu menciptakan pekerjaan dan mampu mempekerjakan tenaga kerja terutama di lingkungannya. 

Sementara itu, Ketua HIPMI Jawa Timur Mufti Anam berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan hingga mampu menggerakkan intrepeneur muda khususnya di kalangan mahasiswa untuk melakukan kerjasama atau kolaborasi, baik dengan sesama kaum muda, dengan pemerintah ataupun dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI Jawa Timur. 

Dikatakan bahwa HIPMI Jawa Timur mempunyai banyak program untuk memfasilitasi para calon pengusaha maupun pengusaha muda. Seperti melakukan pembibitan dan pendidikan, pemberian modal, mengasah kreatifitas dan ketrampilan.  

Usaha HIPMI untuk menciptakan pengusaha muda tidak hanya di lingkungan perguruan tinggi tetapi akan mengembangkan di wilayah SMA atau yang sederajad dan juga di wilayah pondok pesantren. Hal tersebut dilakukan karena banyak potensi-poensi di dalam wilayah tersebut yang dapat dikembangkan. “Ada dua manfaat yang didapat apabila bergabung dengan HIPMI yaitu koneksi atau kerjasama dan mentoring atau bimbingan,” pungkasnya.(p/ab)